Hukum Karma

Hukum Karmaphala adalah merupakan bagian ketiga dari Lima pokok keimanan Hindu yang dikenal dengan nama Panca Srada yaitu: Percaya dengan adanya Tuhan, Percaya dengan adanya Atman/Roh/Jiwa, Percaya dengan adanya Kamaphala, Percaya dengan adanya Punarbawa/Reinkarnasi/Numitis, Percaya dengan adanya Moksa/Nirwana.

Karma adalah aksi, apapun yang kita lakukan adalah karma. Berfikir adalah karma, berkata adalah karma, berbuat adalah karma, menangis adalah karma, bercanda adalah karma, menolong orang adalah karma, semua aksi kita adalah karma.

Karma secara garis besar dibedakan menjadi Asubha Karma yaitu Karma yang tidak baik, yang harus dihindari untuk dilakukan oleh setiap umat Hindu dan Subha Karma karma yang baik yang harus diusahakan untuk dilakukan oleh umat Hindu dalam kehidupan sehari-hari.

Karma seperti apakah yang disebut Asubha Karma? Marilah kita simak satu persatu:

PANCA WIPARYAYA

adalah lima macam kesalahan yang sering dilakukan manusia tanpa disadari, sehingga akibatnya menimbulkan kesengsaraan, yaitu :

1. Tamah artinya selalu mengharap-harapkan mendapat kenikmatan lahiriah

2. Moha artinya selalu mengharap-harapkan agar dapat kekuasaan dan kesaktian bathiniah.

3. Maha Moha artinya selalu mengharap-harapkan agar dapat menguasai kenikmatan seperti yang tersebut dalam Tamah dan Moha.

4. Tamisra artinya selalu berharap ingin mendapatkan kesenangan akhirat.

5. Anda Tamisra artinya sangat berduka dengan sesuatu yang telah hilang.

SAD RIPU

Sad Ripu adalah enam jenis musuh yang timbul dari sifat-sifat manusia itu sendiri, yaitu:

1. Kama artinya sifat penuh nafsu indriya.

2. Lobha artinya sifat loba dan serakah.

3. Krodha artinya sifat kejam dan pemarah.

4. Mada artinya sifat mabuk dan kegila-gilaan.

5. Moha artinya sifat bingung dan angkuh.

6. Matsarya adalah sifat dengki dan iri hati.

SAD ATATAYI

berasal dari bahasa Jawa kuno (Kawi), terdiri dari dua kata yaitu : “Sad” artinya enam, dan “Atatayi” artinya kejahatan. Jadi sad atatayi artinya enam kejahatan yang dilarang Agama Hindu yaitu :

1. Agnida: membakar rumah atau milik orang lain, meledakkan bom, termasuk membakar dalam arti kias yaitu memarahi orang sehingga orang itu merasa malu dan terhina.

2. Wisada: meracuni orang atau mahluk lain.

3. Atharwa: menggunakan ilmu hitam (black magic) untuk menyengsarakan orang lain.

4. Sastraghna: mengamuk atau membunuh tanpa tujuan tertentu karena marah.

5. Dratikrama: memperkosa, pelecehan sex.

6. Rajapisuna: memfitnah

SAPTA TIMIRA

Sapta Timira adalah tujuh macam kegelapan pikiran, yaitu :

1. Surupa artinya gelap atau mabuk karena ketampanan atau kecantikan.

2. Dhana artinya gelap atau mabuk karena kekayaan/harta benda.

3. Guna artinya gelap atau mabuk karena kepandaian/ilmu yang dimiliki.

4. Kulina artinya gelap atau mabuk karena keturunan.

5. Yowana artinya gelap atau mabuk karena keremajaan/usia muda.

6. Kasuran artinya gelap atau mabuk karena kemenangan.

7. Sura artinya mabuk karena minuman keras, obat-obatan, narkoba.

DASA MALA

Dasa Mala adalah sepuluh macam sifat yang kotor. Sifat-sifat ini terdiri dari

1. Tandri adalah orang sakit-sakitan.

2. Kleda artinya orang yang berputus asa.

3. Leja artinya orang yang tamak dan sombong.

4. Kuhaka adalah oang yang pemarah, congkak dan sombong.

5. Metraya adalah orang yang pandai berolok-olok supaya dapat mempengaruhi teman atau seseorang.

6. Megata adalah orang yang bersifat lain di mulut dan lain di hati, tidak konsisten

7. Ragastri adalah orang yang bermata keranjang, play boy

8. Kutila adalah orang penipu dan plintat plintut.

9. Baksa Bhuwana adalah orang yang suka menyiksa dan menyakiti sesama makhluk.

10. Kimbura artinya orang pendengki dan iri hati.

Semuanya ini adalah disebut Asubha Karma, yang harus dihindari untuk dilakukan. Setiap kali mereka muncul dalam diri kita harus kita kendalikan, kita kuasai jangan sampai terjadi.

Kenapa sih mereka harus dihindari untuk dilakukan? karena mereka membawa dampak yang negatif baik bagi diri kita sendiri (tubuh kita, emosi kita, jiwa dan pikiran kita), bagi keluarga kita, bagi masyarakat, bagi dunia dan kemanusiaan.

Ulasan satu persatu dari Asubha Karma ini akan dibahas pada edisi selanjutnya…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *