KARMA YOGA- EACH IS GREAT IN HIS OWN PLACE

Menurut filsafat Samkya, alam ini dibentuk oleh tiga kekuatan yang dalam bahasa Sankertha disebut dengan Sattva, Rajas dan Tamas. Ketiganya termanifestasi dalam dunia phisik adalah apa yang mungkin kita sebut kesetimbangan, aktivitas, dan kelembaman. Tamas adalah melambangkan kegelapan dan ketiadaan aktivitas; Rajas melambangkan aktivitas, yang diekspresikan sebagai atraksi; Sattva adalah kesetimbangan diantara keduanya.

Ketiga kekuatan ini ada pada diri setiap manusia. Kadang Tamas yang muncul. Kita menjadi malas, kita tidak dapat bergerak, kita menjadi tidak aktip, ditarik kebawah oleh ide tertentu atau kebodohan belaka. Pada waktu yang lain aktivitas muncul, pada suatu saat keseimbangan diantara keduanya muncul. Lagi, pada orang yang berbeda salah satu dari kekuatan ini mendominasi. Karakteristik dari seseorang adalah pasip (tidak aktif), bodoh, malas; sedangkan yang lainnya aktif, bertenaga, manifestasi dari energi; masih pada yang lainnya kita akan dapati manis, tenang, dan sangat lemah-lembut yang disebabkan karena keseimbangan antara kedua aktivitas dan tanpa aktivitas. Jadi pada semua ciptaan, binatang, tumbuhan dan manusia, kita menemukan lebih banyak atau kurang manifestasi yang khas dari semua kekuatan yang berbeda ini.

Karma Yoga secara khusus untuk mengatasi ketiga faktor ini. Dengan mengajarkan seperti apa mereka dan bagaimana mengkaryakan mereka, itu akan membantu kita untuk mengerjakan pekerjaan kita lebih baik. Masyrakat manusia adalah organisasi yang bermutu/berkwalitas. Kita semua mengetahui tentang moralitas, dan kita semua tahu tentang kewajiban, tetapi pada waktu yang sama kita menemukan bahwa pada negara yang berbeda moralitas yang penting sangat bervariasi. Sebagai contoh, pada satu negara sepupu boleh dinikahi,di negara lain, itu dianggap sangat tidak bermoral; Pada satu negara seseorang boleh menikahi saudara iparnya, di negara lain hal ini dipandang tidak bermoral. Pada satu negara orang boleh menikah hanya sekali, di negara lain, boleh lebih dari sekali, dan seterusnya. Sama halnya, pada semua departemen moral, kita menjumpai standard yang sangat berbeda. Tetapi kita memiliki ide bahwa seharusnya ada sebuah standard moral universal.

Jadi dengan kewajiban. Ide sebuah kewajiban bervariasi diantara negara-negara yang berbeda. Pada suatu negara jika manusia tidak melakukan perbuatan tertentu, orang mengatakan dia melakukan kesalahan, jika orang malakukan hal yang sama di negara lain, orang akan mengatakan dia tidak berbuat yang benar. Tetapi kita mengetahui bahwa seharusnya ada beberapa ide yang universal tentang kewajiban. Pada cara yang sama, satu kelas masyarakat berpikir bahwa suatu hal tertentu adalah diantara kewajibannya, sedang kelas yang lain berfikir sedikit berlawanan dan sangat ketakutan untuk melakukan hal itu. Dua jalan telah terbuka untuk kita. Jalan masabodo yang berfikir bahwa hanya ada satu jalan kebenaran dan semua yang lain adalah salah, dan Jalan siapa yang menerima bahwa menurut konstitusi mental kita atau perbedaan eksistensi dimana kita berada, kewajiban dan moralitas mungkin berbeda. Yang paling penting adalah mengetahui bahwa ada tingkatan kewajiban dan moralitas, bahwa kewajiban dari satu keadaan kehidupan, pada suatu lingkungan, akan dan tidak sama satu dengan yang lainnya.

Untuk mengilustrasikan: Semua guru-guru besar mengajarkan, “perlawanan bukan kejahatan”, bahwa tiada resistensi adalah moral ideal yang tertinggi. Kita semua tahu bahwa bila sejumlah tertentu dari kita berusaha untuk meletakkan bahwa pepatah itu ke dalam suatu tindakan, seluruh struktur sosial akan jatuh menjadi potongan-potongan, penjahat akan mengambil alih harta dan kehidupan kita, dan akan melakukan apapun yang mereka inginkan pada kita. Walaupun hanya untuk satu hari ketiadaan resistensi dipraktikan, itu akan membawa petaka. Tetapi, secara intuisi, di dalam jantung hati kita merasakan kebenaran dari pengajaran “Perlawan bukan kejahatan”. Ini tampak ke kita sebagai sesuatu yang ideal tertinggi, tetapi untuk mengajarkan doktrin ini hanya memberikan kutukan yang sama bagi sebagian besar umat manusia. Tidak hanya itu, itu akan membuat manusia merasa bahwa mereka selalu melakukan kesalahan, dan menyebabkan mereka berat hati dalam setiap perbuatannya, itu akan melemahkan mereka, dan rasa bersalah yang tetap akan mewariskan lebih sifat buruk dibandingkan dengan kelemahan apapun. Pada mereka manusia yang mulai membenci dirinya sendiri pintu degenerasi telah terbuka, dan akan berlaku pula bagi suatu negara

Kewajiban pertama kita adalah tidak membenci diri sendiri, sebab untuk maju kita harus percaya pada diri sendiri baru kemudian pada Tuhan. Dia yang tidak memiliki kepercayaan pada dirinya tidak akan pernah memiliki kepercayaan pada Tuhan. Oleh karena itu satu-satunya alternatip yang tertinggal pada kita adalah menyadari bahwa kewajiban dan moral bervariasi pada lingkungan yang berbeda; bukan orang yang melawan kejahatan sedang melakukan apa yang selalu dan dalam dirinya salah, tetapi pada lingkungan/situasi yang berbeda dimana dia ditempatkan itu mungkin akan menjadi kewajibannya untuk melawan kejahatan.

Ide inti dari Karma Yoga. Karma Yogi adalah orang yang mengerti bahwa tanpa kekerasan adalah sesuatu yang ideal tertinggi, dan Dia juga mengetahui bahwa tanpa kekerasan ini adalah manifestasi kekuatan yang tertinggi pada barang milik yang nyata, juga mengerti bahwa melawan kejahatan adalah langkah untuk menuju ke kekuatan yang tertinggi ini, yang bernama, tanpa kekerasan. Sebelum mencapai tingkat ini, kewajiban manusia adalah untuk melawan kejahatan, biarkan mereka bekerja, biarkan mereka bertempur, biarkan mereka menyerang langsung dari bahunya. Dan hanya, setelah mereka memperoleh kekuatan untuk melawan, tanpa kekerasan baru menjadi suatu yang bernilai.

Orang harus menjadi aktip untuk melewati kekuatan aktip untuk selanjutnya melangkah ke ketenangan yang sempurna. Ketiadaan aktivitas harus dihindari dengan alasan apapun. Aktivitas selalu berarti perlawanan. Melawan semua kejahatan, secara mental maupun phisik; dan ketika kamu sukses dalam perlawanan, baru ketenangan akan datang. Sangat mudah untuk mengatakan “Tidak membenci siapapun, Perlawanan bukan kejahatan”. Tetapi kita mengetahui hal itu secara umum di dalam praktik. Ketika mata masyarakat diputar mengarah ke kita, kita mungkin melakukan pertunjukan tanpa kekerasan, tetapi di dalam hati kita perih sepanjang waktu.

Penuhi keinginanmu terhadap kekuatan dan segalasesuatu yang lain, dan setelah kamu memenuhi keinginanmu, akan tiba waktu ketika kamu tahu bahwa mereka semua hanyalah sesuatu yang sangat kecil, tetapi sampai kamu memenuhi keinginan ini, sampai kamu melewati aktivitas itu, adalah mustahil untuk mu sampai pada keadaan ketenangan, kedamaian, dan penyerahan diri. Ide kedamaian dan pengekangan telah diajarkan selama ribuan tahun, setiap orang harus mendengarnya sejak masa kanak-kanak, dan tetapi kita melihat sangat sedikit di dunia siapa yang sungguh-sungguh mencapai tingkatan itu.

Mengetahui bahwa bapak dan ibu adalah wakil nyata dari Tuhan, keluarga selalu dan tentu saja harus menyenangkan mereka. Jika ibu dan bapak merasa senang, Tuhan puas dengan manusia. Seorang yang tidak pernah berkata kasar pada orangtuanya adalah anak yang bener-bener baik.

Di depan orangtuanya seorang anak jangan bergurau, jangan menunjukkan kemalasan, jangan menunjukkan kemarahan. Di depan ibu dan bapak, seorang anak harus menghormat dan menunduk, dan berdiri setelah mereka, tidak duduk sebelum mereka minta duduk.

Jika sebuah keluarga memiliki makanan dan minuman dan pakaian tanpa melihat ibu dan bapaknya, anaknya, istrinya, dan orang miskin diberikan, dia berdosa. Ibu dan bapak adalah penyebab badan ini, jadi seseorang harus mengalami ribuan masalah untuk melakukan sesuatu yang baik untuk mereka.

Bahkan kewajiban dia pada istrinya, tidak ada suami yang memarahi istrinya, dan dia harus selalu menjaga istrinya seperti dia menjaga ibunya. Dan walaupun ketika dia menjumpai masalah tersulit sekalipun, dia tidak boleh menunjukkan kemarahan pada istrinya.

Dia yang memikirkan seorang wanita lain selain istrinya, jika dia menyentunya walau hanya dengan pikirannya, lelaki itu akan jatuh pada neraka yang dalam.

Dihadapan seorang wanita dia seharusnya tidak berbicara dengan bahasa yang tidak tepat, dan tidak pernah menyombongkan kekuatannya. Dia harus tidak mengatakan: ” Saya telah melakukan ini, dan saya telah melakukan itu”.

Kepala keluarga harus selalu menyenangkan istrinya dengan uang, pakaian, cinta, kepercayaan, dan kata-kata seperti air suci/nectar, dan tidak pernah melakukan sesuatu yang mengganggu mereka. Orang itu yang telah berhasil mendapatkan cinta dari istri telah sukses dalam agamanya dan memiliki semua yang bernilai.

Berikutnya kewajiban terhadap anak-anak: Seorang anak harus dicintai sampai usianya empat tahun; dia harus disekolahkan sampai usia enambelas tahun. Ketika usianya telah mencapai dua puluh tahun dia harus telah bekerja pada sebuah perusahaan; Dia harus diperlakukan dengan efektif oleh ayahnya bahwa mereka sama. Tepat seperti anak laki, anak perempuan harus diperlakukan sama, harus dididik dengan perhatian yang tertinggi. Dan ketika dia telah menikah, ayahnya harus membekalinya permata dan kekayaan.

Kewajiban seorang kepada saudara laki dan perempuannya, kepada putra putri saudara laki/perempuannya, jika mereka miskin, kepada para kerabat dan teman-temannya dan pelayannya. Kemudian kewajibannya pada orang di desanya, kaum miskin, dan siapapun yang datang kepadanya untuk minta pertolongan. Jika dia tidak melakukannya dia bukan manusia.

Keterikatan berlebih pada makanan, pakaian, dan perawatan tubuh, dan model rambut harus dihindari. Kepala rumah tangga harus bersih hatinya dan bersih badannya, selalu aktip dan selalu siap untuk bekerja.

Pada para musuhnya, kepala keluarga harus menjadi pahlawan. Mereka harus dilawan. Itu adalah kewajiban dari Kepala rumah tangga. Tidak tidak boleh duduk di sudut dan menangis, dan berbicara omong kosong tentang non kekerasan. Jika dia tidan menunjukkan dirinya seorang pahlawan pada musuh-musuhnya dia tidak melakukan kewajibannya.

Dan pada temen-temennya dan kerabatnya dia harus menjadi lemah-lembut seperti halnya kambing.

Ini adalah tiga hal yang tidak patut dia bicarakan. Pertama; dia tidak boleh membicarakan di depan umum tentang nama baiknya, Dia harus tidak menunjukkan nama baik dan kekuatannya. Dia tidak boleh membicarakan kekayaannya, atau apapun yang telah dibicarakannya secara pribadi (rahasi orang).

Jika kamu memilih jalan berumah tangga, pertaruhkan hidupmu untuk memperjuangkan kesejahteraan orang lain (keluargamu/kerabatmu/temen2mu/lingkunganmu). Jika kamu memilih jalan pengekangan diri ,jangan pernah melihat pada kecantikan, pada uang, dan kekuatan. Setiap dari mereka agung pada tempatnya, tetapi kewajiban seseorang bukan kewajiban bagi orang lain. “Each is great in his own place”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *