AGAMA HINDU SANGAT ILMIAH
Apakah Agama Hindu Ilmiah…? Ya
Adakah buktinya…? Tentu saja Ada, banyak sekali jumlahnya beberapa diantaranya:
1. Dalam Atharva Veda bab VII.107.1 menyebutkan “ Ava divas tarayanti, sapta suryasya rasmayah” artinya matahari memiliki tujuh jenis sinar, mereka adalah sumber hujan. Masih ingat dengan warna pelangi? Tentang cahaya polikromatis yang terbiaskan menjadi tujuh jenis? Cahaya memang terdiri atas dua jenis, cahaya polikromatis seperti cahaya matahari dan cahaya monokromatis, contohnya sinar laser. Dengan menggunakan pembias, atas dasar perbedaan sudut deviasi setiap jenis sinar monokromatis, maka sinar matahari sebagai sinar polikromatis dapat dipecah menjadi tujuh bagian, yang sering disebut dengan warna pelangi. Sangat tepat bukan?
2. Yayur Veda bab XVIII.40 mengatakan “Susumnah suryarasmiscandrama susumnah” artinya sinar matahari yang disebut susumna menerangi bulan.
3. Atharva Veda bab III.13.5 yang menyebutkan “Agnisomau bibhratiapa it tah” artinya air terdiri atas Oksigen dan Hidrogen. Sungguh tepat sekali, semua air tersusun atas dua unsur ini, H2O untuk air biasa.
4. Sama Veda juga disebutkan “ Tam it samanam vaninas ca virudhoantarvatis ca suvate ca vivaha” artinya :Tumbuh-tumbuhan menghasilkan udara vital yang disebut samana (Oksigen) secara teratur.
5. Reg Veda VIII.72.16 disebutkan “Adhuksat pipyusim isam urjam, suryasya sapta rasmibhih” artinya tumbuh-tumbuhan menyerap tenaga yang merupakan makanan bergisi dari matahari. Coba kita tengok mengenai teori photosintesis saat ini.
Energi nuklir muncul atas dasar teori kesetaran antara materi dengan energi yang dikumandangkan oleh Einstein dengan rumusannya yang sangat terkenal, E = m C2. Suatu penemuan yang sangat mencengakan bahkan mengantarkannya sebagai predikat orang terjenius di dunia. Tetapi mungkin berbeda ceritranya dengan seorang ahli Veda yang mendengar penemuan Einstein, kenapa?
6.Rgveda bab II.72.4 disebutkan “Aditer dakso ajayata, daksad uaditih pari” artinya : Dari aditi (materi) asalnya daksa (energi) dan dari daksa (energi) asalnya aditi (materi). Bandingkan dengan Teori Eistein E= mC2 teori yang mencengakan ini telah tersurat jauh sebelum moyang dari Einstein lahir.
7. Rgveda bab II.13.6 yang menyebutkan “Yo bhojanam ca dayase ca vhardanam“. Artinya : matahari menyediakan makanan yang bergisi pada alam semesta. Seperti kita ketahui dalam matahari (bintang) terjadi reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi antara inti-inti Hidrogen menjadi Helium dengan melepas energi yang sangat besar. Jika kita bandingkan antara massa awal sebelum terjadinya reaksi dengan setelah reaksi ternyata terjadi penyusutan massa, massa yang hilang inilah yang terkonversi menjadi energi yang selanjutnya memancar ke seluruh penjuru dan sampai pada planet Bumi sebagai sumber energi yang paling utama.
8. Atharva Veda bab XIII.3.10 menyebutkan “Yasmin surya arpitah sapta sakam” artinya : Tuhan Yang Maha Agung menciptakan tujuh buah matahari/tata surya yang kuat secara serempak.
9. Rgveda bab I.164.43 menyebutkan “Sakamayam dhunam arad apasyam, visuva para enavarena” artinya : matahari pada semua sisinya dikelilingi oleh gas yang kuat. Seperti kita bahas di atas, reaksi fusi dalam matahari berbahan bakar Hidrogen dan menghasilkan produk sisa berupa Helium. Berdasarkan analisa radiasinya dan pengamatan pada saat berlangsungnya gerhana matahari, sebagian besar unsur matahari memang tersusun oleh gas, tapi karena gaya gravitasinya menyebabkan kepadatan pada bagian inti matahari jauh lebih besar dari bagian luarnya. Daerah terluar mendapat gravitasi yang paling lemah dan disini terjadi semburan lidah api dan gas-gas yang memiliki kecepatan luar biasa yang disebut korona seperti apa yang diungkapkan sloka diatas. Kalau kita ingin menyelidiki kelanjutan dari hasil reaksi nuklir dalam matahari yang selanjutnya dapat menghidupi segenap mahkluk hidup juga dapat dijelaskan secara tepat dalam banyak sloka-sloka Veda.

