Belajar dari Jantung

Adik : “Kak kenapa, saya jumpai kenyataan bahwa selalu saja ada hal-hal yang tidak menyenangkan terjadi seperti, kegagalan, kekecewaan, semua ini menyita energy dan waktu yang tidak sedikit”.

Kakak : “ Dalam filosofi hidup masyarakat Bali ada dikenal istilah Hidup itu tidak lepas dari rwa bhineda, adikku sayang… Dua hal yang selalu hadir berdampingan, misalnya ada baik ada buruk, ada sopan ada kasar, ada hitam ada putih, ada sukses ada gagal dst…

Gagal, kecewa dan bentuk-bentuk emosi negative yang lainnya tidak enak kalo dirasakan, malah bisa mengganggu namun karena hal ini bagian dari hidup, maka harus kita terima dengan sadar, ibarat jantung …salah satu organ tubuh yang sangat penting, selalu berdenyut untuk memastikan peredaran oksigen dan sari-sari makanan ke dalam tubuh kita terdistribusi secara merata , sehingga sistem dalam tubuh berjalan dengan baik…

Untuk mendeteksi apakah seseorang masih hidup atau tidak denyut jantung sering digunakan sebagai parameternya yaitu dengan mengukur detak yang ditraspormasikan dalam sebuah grafik garis, akan tampak grafik naik turun sebagai pertanda bahwa orang itu masih hidup, bila grafiknya lurus maka orang itu dikatakan mati.

Demikian pula kehidupan manusia, dia dikatakan hidup bila ada naik turunnya, bila hanya datar saja itu sama dengan mandeg atau mati. Bukanlah ciri hidup adalah adanya perubahan atau dinamika, dan bila tidak ada perubahan atau statika itu adalah pertanda kematian….

Jadi Adikku sayang…bersyukurlah bila merasakan pengalaman gagal, kecewa, dll. Kata orang gagal = FAIL = First Action In Learning (made m.)

5 Comments

Leave a Reply to Berita PilihankuCancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *