Setiap kali kita melihat teman, tetangga, kerabat, saudara maupun keluarga ditimpa bencana berupa sakit, sekarat, meninggal, pingin sekali rasanya membantu mereka. Bagaimana membantunya? salah satunya dengan doa. Doa apa yang harus kita ucapkan?
Dalam Agama Hindu Doa untuk hal-hal di atas banyak kita jumpai dalam kitab suci Veda. Bhagavan Dwija salah seorang tokoh sesepuh Hindu menerangkan sebagai berikut:
Om Swastiastu,
1. Doa/ Mantra bagi yang sakit:
OM VATA A VATU BHESAJAM,SAMBHU MAYOBHU NO HRDE, PRA NA AYUMSI TARISAT (dari Rgveda X.186.1,
artinya: Ya Hyang Widhi semoga Hyang Vayu menghembuskan angin sejuk, Vayu yang memberikan kesehatan dan kesejahteraan, semoga Ia memberikan umur panjang)
2. Doa/ Mantra bagi yang sekarat:
OM BHUR BHUVAH SVAH; OM TAT SAVITUR VARENYAM, BHARGO DEVASYA DHIMAHI, DHIYO YO NAH PRACODAYAT, SRIM
(dari Sadhana Gayatri, artinya: Oh Ibu Devata, Gayatri-Laksmi, paduka berkenan dengan bhakti hamba, paduka akan memberkahi kesehatan, kedamaian dan keinginan hamba, sembah sujud hamba. Pengucapan mantra ini dengan meditasi dan dibantu tasbih, diulang-ulang kalau bisa 108 kali)
3. Doa/ Mantra bagi yang baru meninggal dunia:
OM VAYUR ANILAM AMRTAM, ATHEDAM BHASMANTAM SARIRAM, OM KRATO SMARA KLIBE SMARA KRTAM SMARA
(dari Yayurveda XL 15 artinya: Ya Hyang Widhi, penguasa hidup, pada saat kematian ini semoga ia mengingat vijaksara suci OM, semoga ia mengingat Engkau Yang Mahakuasa dan kekal abadi, ingat pula kepada karmanya. Semoga ia mengetahui bahwa atma adalah abadi dan badan ini akhirnya akan hancur menjadi abu)
3. Doa/ Mantra pada upacara Pitra Yadnya yaitu waktu nyekah:
OM DEWA PITARA SARWA PARIWARA GUNA SWAHA, HARSAYAH SAWA PUJANAM PRASIDANTU SUKA KRTAM, OM A-TA-SA-BA-I, OM WA-SI-NA-NA-YA MANG ANG UNG, MOKSHANTU, SWARGANTU, SUNIYANTU, ANG KSAMA SAMPURNA YA NAMAH SWAHA
(dari Lontar Yama Purana Tattwa, artinya: Oh Hyang Widhi, yang menguasai roh leluhur kami, hamba memuja-Mu agar segala sesuatunya berjalan baik, semoga roh leluhur kami mencapai kebebasan, kedamaian, ketenangan, dan kesempurnaan).
PENJELASANNYA SBB.:
Ketika mendengar atau mengunjungi yang sakit, kita mohon kepada Hyang Widhi agar ia cepat sembuh. Ketika mendengar atau mengunjungi yang sekarat, tetap kita mohon kepada-Nya agar diberikan mukzizat ia sembuh/ hidup. Namun bila ia pada akhirnya meninggal dunia, maka kitapun mohon kepada-Nya agar roh/ atmannya pergi dengan tenang menuju kepada Hyang Widhi.
Ketika dilaksanakan upacara Pitra Yadnya barulah kita mohon agar rohnya mencapai kebebasan, kedamaian ketenangan, dan kesempurnaan. Kebebasan artinya roh terlepas dari ikatan Panca Mahabutha (tubuh) melalui prosesi Ngaben, ketenangan artinya roh terlepas dari ikatan Panca Tanmatra (kenikmatan panca indria ketika masih hidup) melalui prosesi Nyekah, dan kesempurnaan artinya atman/ roh bersatu dengan Brahman/ Hyang Widhi (amoring acintya).
Jadi bila belum diupacarai Pitra Yadnya doa/ mantra itu kurang tepat diucapkan karena roh/ atman masih terikat.
Om Shanti Shanti Shanti Om
Dari: Bhagavan Dwija


Bgus bngt ,tentuny bs utk menambah wawasan & dpt d praktekn dlm khdupn sehari hari……..
om swastyastu..
Terimakasih telah berkunjung, semoga damai dan berbahagia selalu
santih
Made M
kalau bisa mantram mantramnya di tambah lagi,,biar lebih banyak utk di pelajari
sebagai pinandita anyar ini sangat membantu saya dalam menjalankan tugas sebagai pengayah
Om Swastyastu,
Suksma Jero.. demogi sukses memegang tugas mulia ini. Semoga damai dan berbahagia selalu
santih
MM
assalamualaikum..maaf saya seorang muslim,tapi saya sangat mengapresiasi yg anda lakukan,semoga bisa menjadi refrensi saudara2 dan anak2 hindu yang kelak bisa menjadi pedoman hidup,dan semoga kita semua tetap dalam lindungan tuhan yang maha esa………………wildan bafadal
walaikum salam, Pak Raju.
Terimakasih atas kunjungan dan appresiasinya, semoga Bapak sekeluarga sehat dan damai.
Salam/ Made – Abu Dhabi
osa,pak made m.apa boleh kita memantra pada orang yg sakit/sekarat yg non hindu dg mantra diatas?,karena saya hindu yg berada di mayoritas muslim.ossso
Om Swastyastu,
Menurut tiang pribadi boleh, karena dalam Hindu menganut “Vasudaiva Kutumbakam” semua manusia dilahirkan bersaudara
Santih
Made M.
om suastiastu
mohon maaf saya masih belum memahami maksudnya, terutama doa orang yg baru meninggal dan yg sdh dilaksanakan fitra yadnya
Om Swastyastu Bli Euroi,
Inggih pada dasarnya kita sbisa melakukan karma baik, dengan memberi pertolongan melalui doa untuk teman/sahabat/ keluarga yang sedang sakit (biar cepat sembuh), yang sekarat (mendapatkan keajaiban/mukjijat terus hidup), yang baru meninggal (agar bisa meninggal dengan tenang dan menuju Hyang Widdhi Wasa), maupun yang telah meninggal dan telah diaben (agar mencapai ketenangan, kedamaian dan kebebasan (moksa).
Yang baru meninggal: Sang Roh melakukan perjalanan menuju Hyang Widdhi, sehingga tidak tersesat, melalui jalan yang benar.
Yang telah diaben/pitra yadnya: Sang Roh/Atman, sudah tidak terikat lagi dengan kekuatan panca maha butha (bebas dari ikatan kelima kekuatan ini: pertiwi=unsur padat, apah=air/unsur cairan, teja= unsur cahaya/panas, bayu=unsur gas dan akasa=ruang), tidak terbelenggu / bebas dari ikatan ini (Upacaranya Ngaben), kita doakan semoga proses kelepasannya berjalan sempurna.
Berikutnya melepaskan dari ikatan panca tan matra (Rupa: benih pengelihatan, Rasa: benih rasa, Gandha: benih penciuman, Sabda: benih suara, Sparsa: benih sentuhan) dengan upacara Nyekah/ Atma Wedana. Semasa hidup, kelima benih ini bermuara pada panca indra yang memberikan kenikmatan sekaligus penderitaan, keduanya membekas/melekat pada sang Atma. Misalnya: karena rupa cantik, orang bahagia, ketika wajahnya luka ia menderita, semua itu diketahui melalui indra pengelihatan / Rupa Tan matra. Ketika dipuji bahagia, ketika dicaci/dihina menderita, keduanya masuk melalui suara lewat indra pendengaran/ Sabda Tan Matra, dan seterusnya, rasa kebahagiaan dan penderitaan itu melekat pada sang Roh, mengingat Roh/Atma sehingga ia tidak bisa mengalami kelepasan/moksa, oleh karena itu perlu bantuan upacara Nyekah, kita bantu dengan doa semoga prosesnya berjalan sempurna.
Demikian kira-kira, bila ada keraguan silahkan tanya.
Sinampura baru sempat balas
Santih Santih Santih Om
Made Mariana/ Abu Dhabi