Ramayana-versi Indonesia-Pertapaan Bagavan Wiswamitra

Pertapaan Bagavan Wiswamitra

Setelah para raksasa terusir, Bagawan Wiswamitra beserta para cantrik kembali ke pertapaannya. Para penduduk membersihkan puing-puing yang berserakan akibat peperangan. Rumah-rumah penduduk yang dirusak oleh para raksasa kini diperbaiki dan dibangun lagi.

Mereka juga mulai beternak.  Sawah dan ladang yang rusak  mereka cangkul dan garap lagi. Saluran-saluran air digali pula. Tanah-tanah yang baru dibuka dijadikan tanah garapan, dibagi-bagi dalam petak-petak persawahan, dan diairi. Benih-benih disebarkan.

Kuil-kuil yang runtuh pun mereka bangun kembali. Di bawah pimpinan Bagawan Wiswamitra, mereka berdoa dan menyelenggarakan upacara-upacara pemujaan. Mereka memanjatkan doa agar memperoleh ketentraman, kemakmuran dan kesejahteraan, serta dijauhkan dari segala penyakit dan perang.

Ramawijaya dan Laksamana kadangkala masih  mengunjungi pertapaan Sang Bagawan untuk berjaga-jaga kalau masih ada raksasa yang hendak mengganggu ketentraman penduduk

3 Comments

  1. Wiswamitra berarti “Sahabat Dunia”. Gelar ini dianugrahkan kepadanya karena beliau tak kenal lelah untuk memberikan dan menyebarluaskan ajaran kepada manusia demi kedamaian dan kesejahteraan di muka bumi.

    Dalam perjalanan panjangnya, beliau pernah bertapa dengan keras untuk mencapai kesempurnaan… tinggal sedikit lagi pasti belau berhasil… dan pada saat itulah Hyang Brahma memberikan ujian godaan wanita cantik, sayangnya beliau tak tahan dengan godaan itu… sehingga tapanya gagal. Coba bayangkan Maha Rsi sekaliber beliau saja bisa gagal…apa lagi kita.. 🙂

    Akan tetai beliau tak kenal menyerah. Menyadari kegagalan yang pertama, akhirnya beliau mempersiapkan dengan lebih matang untuk melaksanakan tapa berikutnya. Sangat keras dan disiplin tapa yang beliau lakukan. Seperti biasa, Hyang Brahma kembali mengujinya… namun kali ini beliau dapat menghadapinya… hingga belaiau mencapai kesempurnaan tapanya. Dan… pada saat itulah kemudian ditelinga batin beliau mendengar nyanyian ilahi
    “Om Bhur, Om Bhwah, Om Swah, Om Maha, Om Janah, Om Tapah, Om Satyam, Om Tat Savitur Vareniyam, Bhargo Devasya Dimahi, Diyoyonah Pracco Dayat”

    Melalui beliaulah Maha Gayatri Mantra diturunkan kepada umat manusia agar manusia senantiasa sujud dan bhakti kepada Hyang Widhi…karena…hanya dalam bhakti kepada Hyang Widhi lah kedamaian akan didapatkan…

    Om Tat Sat

  2. Om Swastyastu,

    Beberapa sumber mengatakan cerita yang sedikit berbeda tentang bagaimana Beliau memperoleh mantra gayatri tersebut.

    Kalo tidak salah mengingat (maklum bli sudah lama tidak baca, bacanya dulu waktu di Indonesia).

    Jay Guru Dev
    Padaku Brahma Rsi Vasitha dan Wisvamitra, Mohon maaf bila ada kesalahan Hamba yang berani menceritakan kisah ini, semua kesalahan kalo ada tentu muncul karena kekurangan dan kelemahan hamba…

    Visvamitra saat itu masih menjadi seorang Raja, kerajaannya sangat luar biasa besar dan makmurnya, Beliau taat agama dan juga menghormati para guru suci, suatu ketika beliau pergi berburu, setelah capek beliau memutuskan beristirahat di dekat pertapaan Maha Rsi Vasistha.

    Oleh Maha Rsi Vasistha beliau bersama rombongannya di jamu dengan berbagai makanan yang lezat-lezat yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Sang Raja Visvamitra, heran bercampur kagum, bagaimana bisa Sang Maha Rsi melayani demikian banyaknya para prajurit sementara Beliau tinggal dipertapaan…?, ternyata rahasianya adalah Beliau memiliki seekor lembu, namanya Lembu Nandini yang bisa memberikan apapun yang dikendaki oleh orang-orang disana.

    Sebagai seorang raja yang selalu pingin memakmurkan rakyatnya, insting politik mulai bekerja, dalam benaknya Visvamitra berfikir ” Seandainya lembu ini ada di negeri saya, pasti lebih bermanfaat bisa menghidupi jutaan orang, jutaan dari rakyatku, dibandingkan di sini di tempat pertapaan yang ada hanya puluhan orang”.

    Datanglah kemudian sang Raja menghadap Maha Rsi Vasistha untuk menapatkan ijin membawa Nandini ke kerajaannya, dan ditukar dengan 1000 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan susu para pertapa.

    Tentu saja Maha Rsi Vasistha tidak mengijinkan karena Nandini adalah mahluk suci, hadiah Yang Maha Kuasa yang harus di jaga dengan baik.

    Sebagai seorang ksatria Visvamitra berfikir, demi kemakmuran negara kalo gak bisa dengan jalan halus, perang…. Maka ditantangklah Maha Rsi Vasistha untuk perang.

    Perang tidak dapat dielakkan, semua prajurit menyerang sang Maha Rsi, tapi aneh, Nandini dan Vasistha mengeluarkan berbagai jenis binatang angkasa yang menghabisi semua prajurit hingga tinggal sang raja seorang.

    Mereka perang tanding, tapi sayang ternyata kesaktian Visvamitra yang termasyur tidak mampu menyentuh sedikitpun kulit dari Maha Rsi Vasista. Bahkan sang Maha Rsi membiarkan sang Raja Pergi.

    Visvamitra kesal, marah, dongkol, batinnya tidak terima kalo dia bersama prajuritnya dikalahkan oleh hanya seorang Manusia. Pergilah dia kemudian ke gunung Himalaya untuk bertapa, memohon anugrah Bhatara Siva.

    Berbagai cobaan dilewatinya (termasuk wanita cantik/bidadari), berbagai tingkat tapa dan puasa dijalaninya hingga dia menjadi sangat termasyur di seantero jagat bahkan dia sampai bisa bikin sorga tandingan bagi seorang raja yang ingin pergi ke sorga, karena maha Rsi Vasistha menolak mengadakan upacara bagi raja tersebut, kesempatan ini diambil Visvamitra untuk menunjjukkan kehebatannya ke Vasistha, tapi tetep dia tidak bisa mengalahkan Vasistha.

    Pergilah dia lagi ke Himalaya melakukan tapa brata yoga semadhi yang lebih keras lagi. Pada saat itu tapanya mencapai puncak sehingga Hyang Widdhi Wasa Hadir, ” Wahai Visvamitra, tapamu luar biasa, apa yang kamu inginkan…?”. Kata Visvamitra,: ” Hamba pingin menjadi Brahma Rsi (tingkatan Rsi tertinggi seperti yang dimiliki oleh Vasistha).

    Yang Maha Kuasa bersabda: “Kamu akan mendapatkan anugrah menjadi Brahma Rsi setelah mendapat berkat dari Brahma Rsi Vasistha” kemudian Beliau lenyap.

    Alahkah keselnya sang Raja Visvamitra, kok bisa musuh yang aku benci malah memberikan aku anugrah. Tapi karena keinginan menjadi Brahma Rsi sangat kuat, maka dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melangkah menuju pertapaan Brahma Rsi Vasistha.

    Setibanya di depan rumah Sang Wiku, Visvamitra membawa sebongkah batu, “kalo pintu dibuka akan aku pukul dengan batu ini demikian pikir Visvamitra dalam hati”. Jauh di dalam rumah Sang Brahma Rsi Vasistha sedang bercakap-cakap dengan istrinya. Sang istri bertanya: ” Paduka Yang Mulia katanya pagi ini paduka sedang menunggu Visvamitra untuk memberikan anugrah Brahma Rsi, kenapa Paduka tidak langsung saja memberikannya…?” Sang Rsi sambil tersenyum manis, menatap wajah istri tercinta sambil perlahan membuka bibirnya: “Istriku sejak tadi aku duduk bersiap-siap menunggu Visvamitra, dia berhak mendapatkan semuanya karena perjuangannya yang tiada pernah kenal putus asa di bumi ini. Dia telah mampu melewati segala macam cobaan mulai dari harta, tahta, dan wanita. Terakhir dia bisa mengalahkan dirinya sendiri.

    Visvamitra yang mendengar semua percakapan itu, menjadi lemes, lutunya gemetar, kemudian dia menghambur ke dalam, memeluk kaki sang Guru Agung, maafkan daku…Guruku yang Maha Suci, hamba keliru membenti paduka karena ego hamba yang tidak mau dikalahkan. maafkanlah diriku yang papa ini.

    Dengan senyumnya yang khas Sang Wiku kemudian memeluk Visvamitra dan memeberikan anugrah Brahma Rsi, Saat sang Wiku menyentuk ubun-ubun dari Visvamitra, saat itulah muncul mantra suci GAYATRI

    “Om Bhur, Om Bhwah, Om Swah, Om Tapah,Om Janah,Om Maha, Om Satyam, Om Tat Savitur Vareniyam, Bhargo Devasya Dimahi, Diyoyonah Pracco Dayat

    Mantra tertinggi…

    Kalo ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan

    Om Shanti Shanti Shanti Om

  3. Maaf saya bukan menulis balasan, tapi saya ingin menayakan sesuatu.
    bagaimana (dimana) saya bisa mendapatkan cd film mahabarata versi indonesia.
    teri,akasih

Leave a Reply to I Gede SumantraCancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *